Selasa, 03 November 2015

Aku selalu menyukai matamu



Aku selalu menyukai matamu , 
menatap lebih dalam ke sana ,
 lalu menenggelamkan diriku berlama-lama.
 Tidak ingin berlari lagi .
Segala penat seolah menemukan obatnya.

 Matamu selalu bisa menenangkan segala yang gusar.
 Menenangkan segala yang sudah berlalu terlalu jauh berjalan. 
Aku melihat diriku semakin dalam, semakin tidak mau keluar dari matamu. 
Itulah sebabnya mengapa aku suka mengajakmu duduk berlama-lama. 
Terkadang tidak terlalu banyak bicara.
 Kita hanya menikmati udara sambil saling menatap. 
Dalam hati, aku selalu memanjatkan doa, agar denganku saja kamu ingin menetap.

Aku suka segala tentangmu,
 terlebih saat kamu cemberut dan cemburu. 
Tentu tidak dengan porsi berlebihan.
saat begitu kamu selalu terlihat memesona. 
Ingin rasanya kupeluk dan tidak ku lepas berlama-lama.
 Memeluk tubuh mu dan menatap matamu dalam waktu yang sama, adalah hal termanis dari jatuh cinta.

Rabu, 28 Oktober 2015

Hujan itu tentang kita ...



Ingat kah kamu saat kita baru bertemu , kita mencoba untuk saling mengenal masing-masing diri kita , saat itu aku sedang berdiri di depan toko menatap hujan , seketika kamu datang menghampiriku ,menemani ku menikmati hujan , dengan gurauanmu yang menciptakan senyum di antara tetes hujan yang turun , dan ketika kamu melangkah jauh dari tempat ku berpijak , aku merasakan sesuatu yang hilang, aku ingin kau temani dalam hujan ini .

Ingatkah kamu kala malam itu kita tidak bisa pulang karena hujan menjebak kita di depan toko itu , demi membunuh waktu , kau habiskan dengan bercerita semua tentang cerita hidupmu , begitu antusias aku mendengarkan cerita mu , hingga tidak terasa hujan sudah berlalu pergi sedari tadi , tapi aku dan kamu masih berdiam berlama-lama disana. 

Dan ingatkah kamu saat hujan menjadi saksi bisu pertengkaran kita , entah karena hal apa , kita berselisih paham , dan kamu membiarkan aku berlari diatara ribuan tetes hujan yang jatuh bersama tetes airmata yang terus mengalir di pipi ini .

Maka itu hingga kini aku begitu menyukai hujan , karena setiap tetes hujan aku mampu menemukan mu ,ketika hujan turun membasahi atap rumahku , aku merasa kamu ada di dekatku memperhatikanku,dan aku menyukai hujan yang jatuh mengenai badanku , karena aku bisa terus bermanja dengan mu …
Aku selalu merindukan hujan , terlebih saat kau tak bersama ku ....

Kamis, 01 Oktober 2015

Salkalsa (perbedaan)



Aku tahu kamu juga merasakan hal yang sama dengan apayang aku rasa. Kita tidak selalu sepakat untuk semua hal memang, ada hal-hal yang kadang membuat kita tidak sepandangan. Namun, pahamilah, bukan disana inti dari kebersamaan kita. Kamu memang tidak harus meng-iya-kan hal yang sebenarnya dalam hati tidak kamu setujui. Kamu boleh saja menolak apa yang aku katakan . Aku pun boleh saja tidak setuju dengan idemu . hal yang wajar saja untuk dua orang yang berbeda. Tentu akan memiliki pandangan yang berbeda pula. Hanya saja, cara penyampaiannya yg perlu kamu dan aku perhatikan .sebab, salah cara  penyampaian bisa jadi salah penerimaan. Efeknya ? salah paham.


Kamu harus percaya satu hal penting dalam hidupku. Meski kita kadang berbeda pendapat .Meski tidak semua hal bisa kita jalani dengan baik. Kamu adalah seseorang yang tetap ingin aku cintai. Hanya kamu kekasih hati yang ku pilih menemani hidupku sampai nanti. Tidak pernah ada niat untuk menyakiti hatimu dengan sengaja . kalau pun kita menempuh banyak kerikil di perjalanan kisah kita, tetaplah menggenggam tanganku. Yakinkan dirimu, bahwa apapun yang terjad kita hanya perlu belajar saling memahami. Tetaplah disini, dihatiku yang akan selalu menjadi tempat mu untuk kembali. Sebab , bagiku juga begitu. Hatimu adalah tempat kembali , Setelah lelah panjang memperjuangkan hal-hal yang ingin aku nikmati bersamamu di masa depan nanti .

Minggu, 20 September 2015

Mencintai Walau Disakiti (Cerpen true story )

Hay, namaku vika prasis, aku biasa dipanggil Vika, aku memiliki seorang kekasih yang beranama Dwi teguh arefianto panggil saja ia Reef, kita sudah pacaran lebih dari 4 tahun, dan kini kita memutuskan untuk menikah, keluarga dan teman teman ku pun sangat menyukai reef, karena reef sosok yang sempurna buat mereka, Karena aku selalu menutupi kebohongannya, ya Reef sudah memiliki seorang istri dan seorang anak laki-laki yang berusia 3 tahun, tapi aku tak pernah berkata jujur tentang hal ini kepada keluarga ku maupun teman teman ku, kedengarannya mungkin aku jahat, telah merebut suami orang, tapi ini semua Karena kami saling mencintai.
Tibalah hari yang ku tunggu-tunggu, hari ini adalah hari pernikahan ku dengan reef, tampak jelas raut bahagia di wajah aku reef dan seluruh tamu yang hadir, “selamat ya vika” “semoga langgeng ya sama reef” “semoga cepet punya baby ya”. yap begitulah kira kira ucapan yang dilontarkan oleh para undangan yang hadir di acara ku.
Acara pun telah usai, aku dan reef segera membersihkan badan, dan menikmati malam pertama kami.
Hari-hari kami jalani dengan indah, penuh cinta di antara kami, namun reef suamiku sering kali meninggalkanku keluar kota untuk urusan kerjanya, namun aku coba untuk mengerti dia, mengerti tentang pekerjaannya. selama reef pergi, sesekali aku kunjungi istri pertamanya, dan tak jarang aku bawa bingkisan untuk Calief anak mereka, aku menyayangi calief seperti anak ku sendiri.
Ketika reef pulang dan tak ada kerjaan ke luar kota, ia sesekali menemaniku untuk jalan jalan keluar, namun terkadang ia sempatkan untuk pergi ke rumah istri pertamanya, memang mulut ku bisa menerima keadaan ini, tapi tidak dengan hati ini, sungguh perih sekali, hinnga suatu saat tiba tiba aku menanyakan perasaannya, “mas, aku mau tanya boleh” ucap ku pada reef, yang sedang asik dengan laptopnya, “apa sayang?” ucap reef dengan manis kepadaku, “kamu sayang sama aku?” ucap ku dengan nada rendah, “kok kamu tanya gitu sih?” ucap reef lembut sambil membelai rambutku, “gak papa, maaf ya mas,” ucap ku lirih, “kamu kenapa sih?” tanya reef yang kini duduk di hadapanku, aku pun hanya terdiam, “bicara aja” ucap reef lagi, “aku cemburu kalo kamu ke tempat mba Carla (istri pertama reef)” ucap ku lirih, “maafin aku ya” ucap reef singkat dan langsung memeluk tubuhku. aku pun tak melanjutkan pertanyaan ku dan mulai terlelap dalam pelukannya.
2 tahun kemudian, aku belum juga memiliki buah hati, reef menyuruhku untuk periksa ke dokter, tapi aku takut dengan pernyataan dokter nanti, “yuk kita ke dokter” ajak reef, “hmm, aku gak mau” ucap ku menolak ajakan reef, “kenapa sayang?” tanyanya lagi, “aku takut” ucapku singkat, “takut apa” ucap reef merangkul pundakku, “bagaimana kalau dokter mengatakan yang tidak enak?” ucap ku lirih, “sayang, apapun pernyataan dokter nanti, aku akan tetap terima kamu apa adanya kok” ucap reef menenangkan ku, aku pun menyetujui ajakan reef untuk ke dokter.
Sesampainya di dokter, aku dan reef pun segera masuk ke dalam ruangan dokter dan memulai untuk periksa, “gimana istri saya dok?” ucap reef yang duduk berhadapan dengan dokter yang sudah memeriksa ku, “rahim istri bapak tidak kuat untuk mengandung pak, itu dikarenakan semasa muda istri bapak sering mengkonsumsi makanan yang tajam” ucap dokter memberitahu, terlihat jelas sekali tampak raut sedih di wajah suamiku, “maksud dokter tajam itu apa?” tanya suami ku yang ingin sekali mengetahui penyebab sakit ku, “istri bapak terlalu sering mengkonsumsi makanan pedas, itu yang membuat ia seperti sekarang” ucap dokter menjelaskan, mendengar ucapan dokter aku pun tak kuasa menahan airmata ku, ku teteskan bulir airmata ini karena kesalahan ku dahulu yang tak menjaga kesehatan ku, dan aku belum bisa menjadi seorang istri seutuhnya dan aku belum bisa membahagiakan suamiku, reef pun menoleh ke belakang menatap aku yang sedang terisak tangis, reef pun segera menghampiriku dan mendekap tubuhku penuh hangat, dan akhirnya kami pulang ke rumah kami.
Sesampainya di rumah reef dengan penuh kasih sayang menenangkan ku “gak usah sedih sayang, kalo rezeki, kita pasti punya anak” ucap reef membuatku merasa sedikit tenang, “tapi maaf, kau belum bisa bahagiain kamu” ucap ku pada reef, “aku udah bahagia kok memiliki kamu” ucap reef sambil memcium keningku dengan mesra. ya tuhan aku merasa menjadi wanita beruntung bisa memilikinya.
3 tahun kemudian, aku tak kunjung hamil, hingga ku lihat perubahan besar pada suamiku ini, ia jadi sering berpergian dan jarang sekali ada di rumah. Suatu hari reef memaksa ku untuk pindah rumah, dengan alasan rumah yang kami tempati sudah tidak bagus lagi, padahal menurutku rumah ini masih baik baik saja, akhirnya kita pun mengontrak sebuh rumah kecil di daerah cilandak, aku seperti tinggal sendri di rumah baru ku, karena suami ku yang jarang pulang, kecemasan dan kekhawatiran terus mengelayuti perasaan ku, hingga akhirnya ku dapati kabar dari teman terdekatnya, bahwa ia telah menikah lagi dengan seorang perempuan yang tak lain adalah atasan di kantornya, oh tuhan betapa sakit hati ini mendapati kabar seperti itu, dan terlebih alasan sebenarnya reef menyuruhku pindah rumah adalah, karena istri barunya tinggal di daerah itu, aku menanggis dan terus menangisi, namun aku berusaha agar tak ada yang mengetahui airmata ku dan mengetahui kelakuan suamiku.
Hingga orangtuaku datang mengunjungi ku, “vika, reef mana?” ucap mama ku yang sudah tua, “ehm, reef lagi keluar kota mah” ucap ku berusaha tegar, “oh gitu, kamu sendrian?” tanya mama ku lagi, “iyalah ma, sama siapa lagi” ucap ku dengan senyum sedihku.
Berhari hari aku jalani hari hari ku sendri, tanpa ada suami yang menemani ku, ingin aku bercerita tapi aku binggung harus bercerita dengan siapa, hingga aku putuskan aku cerita kepada sahabatku Rivi, rivi ia begitu mengerti perasaan ku, berkali kali ia berusaha mengajakku jalan agar daapt ku lupakan semua masalah ini namun tak bisa ku lupakan begitu saja.
Hingga tiba bulan ramadhan, aku laluinya sendri pula, aku sahur, aku berbuka hingga aku shalat tarawih sendri, miris hatiku mengingat semua, ingin aku mengakhiri semua ini tapi perasaan cinta ini masih saja ada untuknya. suara Bedug pun sudah berkumandang dimana mana, pertanda bahwa ramadhan akan segera berakhir, aku ditelpon mama mertua ku untuk lebaran disana, akhirnya aku pun segera berangkat kesana.
Setibanya disana aku disambut dengan hangat oleh keluarga suamiku disana, dan betapa terkejut aku, ketika kulihat reef datang dengan istri barunya yang sedang mengandung seorang anak, “ya tuhan cobaan apalagi ini” gumam ku dalam hati, aku berusaha sekuat mungkin agar tak meneteskan airmata ku, mama mertua ku selalu mendukung aku, dan tak perdulikan istri barunya reef, itu pun menjadi semangat kecil dalam hatiku untuk tetap tegar.
Malam pun tiba, dimana aku harus tidur satu ranjang dengan suamiku dan madu ku, rasa sakit terus berkecamuk dalam hatiku, rasanya aku berlari dan berteriak sekuat tenaga, namun aku coba untuk sabar dan ikhlas. hari lebaran pertama dan kedua aku lalui di tempat mertua ku, dan aku diantar pulang oleh adik ipar ku sampai di jakarta.
Setelah kejadian saat malam idul fitri itu, aku terus merenunggi kesalahanku, tak henti aku mohon ampun kepada allah, atas segala kesalahanku yang tak bisa menjaga suamiku, hingga ku putuskan untuk bercerai dengan reef, perlahan aku cerita kepada kakak ku yang pertama kezia, dan aku mohon pada kezia agar tidak bercerita pada siapapun dulu, terlebih kepada mama ku, “zia, aku mohon, jaga rahasia ini dulu ya” ucap ku menanggis dalam pelukan kakak ku, namun ternyata kezia bercerita lagi kepada kakak ku yang lebih tua darinya, ya dia cherly, kak cherly pun datang ke rumah ku, bertanya yang sebenarnya terjadi padaku, alhasil aku pun menceritakan semua kepadanya, “ya allah, gak disangka, reef yang kelihatan baik, ternyata seperti itu” ucap kakak ku dengan airmata yang ikut menetes di wajahnya, “udah, kamu tinggal sama kakak aja ya, gak usah kamu ketemu lagi sama reef” ucap kakak ku yang mulai membenci reef.
Aku pun menyetujui untuk pindah ke rumah kaka ku, disana aku ditanya tanya tentang tahun tahun yang aku jalani, “kenapa kamu terus bertahan?” ucap kak kezia, “aku sayang, aku cinta sama reef kak” ucap ku sedih, “tapi reef gak cinta sama kamu” ucap kakak ku yang bernama steffy, “reef sayang kak sama aku, aku yakin reef masih cinta sama aku” ucap ku kekeuh dengan pendirian ku, “kalo reef sayang sama kamu, dia gak mungkin lukai perasaan kamu seperti ini” ucap kak cherly, aku pun hanya mampu menangisi semua yang telah terjadi di hidup ku.
Esoknya aku memberanikan diri untuk bertanya pada mama ku, Karena orangtua ku hanya tinggal mama, “mah, kalo aku cerai dari reef, gimana?” tanya ku dengan hati yang ku paksa untuk tegar, jelas sekali tampak wajah kaget, kecewa, sedih jadi satu di wajah mama ku, “emang ada masalah apa?” tanya mama ku lirih tanpa airmata yang menetes, “udah gak cocok aja mah” ucap ku pelan, “apa gak bisa diperbaiki? coba difikirin lagi” ucap mama ku yang terlihat seperti terbebani, “aku udah fikirin mah, aku yakin” ucapku mantap, mendengar ucapan ku mama hanya diam tak berkomentar apapun, aku tahu sekali sakit yang mama rasakan mendengar aku ingin bercerai, setelah aku bicara seperti itu, aku lihat mama ku selalu murung, dan diam seperti melamun, aku gak tega ya allah melihatnya, perlahan tapi pasti aku mulai menceritakan yang sebenarnya, alhamdulilah mama ku bisa memahami ku, mama ku memang sosok yang penyabar dan kuat, itu yang selalu aku contoh dalam kehidupan ku.
Kini aku tak lagi sendiri, aku tinggal bersama keluarga yang sangat menyanyangiku, dan sahabat sahabat ku yang mencintai aku. Dan kini aku telah memiliki seorang kekasih yang beranama imam, dia baik, dia duda ditinggal mati istrinya, ia memiliki 3 orang anak dan mengurusnya sendiri, dia memang sosok laki-laki yang hebat, tapi jujur perasaan ku masih saja milik reef. Berbulan-bulan berpacaran dengan imam, aku tau ia sangat mencintai ku, tapi aku belum bisa merasakan tulusnya cinta dari hatinya, aku pun mulai melayangkan gugatan cerai ke pengadilan, hari pertama sidang, reef suamiku tak kunjung datang, ternyata reef saat ini tengah sakit keras, aku pun tak tega mendengar kabar itu, terlebih lagi istri barunya sekarang meninggalkan reef ketika ia tau reef sakit, aku pun segera pulang ke kampung mertua ku, sesampainya disana aku langsung diajak oleh mertua ku ke rumah sakit untuk melihat suamiku, dan ku lihat disana, sosok suami yang dulu bertubuh besar, kini ia berubah menjadi kurus dan berbaring tak sadarkan sejak 2 hari lalu, ya suamiku koma kini, airmata ku tak bisa aku bendung lagi, aku menanggis menatap wajah suamiku, “reef terkena kanker otak stadium 3 vik” begitulah ucapan mama mertuaku, “ya allah, kenapa harus seperti ini? jangan siksa ia, aku gak sanggup melihatnya” ucap ku dalam tangis, ku genggam erat tangagnnya, ku berbisik kata cinta di telingganya, kebesaran Allah, suami ku mulai membuka kembali matanya, tapi betapa terkejutnya aku, ia tidak mengenali ku, bahkan tidak mengenali orangtuanya, miris sekali hati ini melihat dia berbaring lemah tanpa ingatan apapun, apa yang harus aku lakukan.
Keesokan harinya aku kembali ke Jakarta, aku ceritakan semua yang telah terjadi pada reef suami ku.
“biarin vik, itu karma buat dia yang udah nyakitin kamu” itulah ucapan yang terlontar dari mulut kakak ku cherly, “kak, aku mohon, lupain itu, kini dia bener bener sakit kak, dia kena kanker otak stadium 3” ucap ku dengan airmata yang menetes, kakak ku pun diam ketika aku mengatakannya, “dia udah gak kenal siapa siapa lagi, aku masih sayang sama reef, aku akan jaga dia sampai habis waktunya” ucapku sambil mengusap airmata yang berlari di pipiku. semua hanya diam dan mengizinkan ku untuk menjaga suami ku reef.
Aku pun segera menghubungi imam kekasih ku saat ini, aku ajak ia untuk bertemu, kami pun bertemu di salah satu café di Jakarta, “vik, setelah pengadilan pun selesai, aku akan menikahi mu” ucap imam dengan lantang, ucapan itu pun membuat ku semakin binggung, tapi aku coba untuk mengatakannya, “imam, aku rasa hubungan kita cukup sampai disini aja” ucap ku sambil memejamkan mata, karena kau tak ingin terlihat lemah di hadapannya, “loh? Kenapa vik? Aku salah apa? ” tanyanya sambil mengenggam kedua tanganku, aku pun melepaskan genggamannya, “kamu gak salah, tapi aku akan kembali kepada suami ku reef” ucap ku yang sangat mengagetkan dia, “kamu bercanda kan?” ucap imam, “gak, maafin aku mam, aku Cuma cinta sama suami ku” ucap ku yang terdengar lirih, “suami kamu udah nyakitin kamu vik, khianati kamu” ucap imam ingin melunturkan cintaku, “aku gak peduli mam, mungkin saat itu reef khilaf” ucap ku yang langsung meninggalkan imam sendri di café itu, “kamu benar benar berhati suci vika, gak ada dendam sedikit pun di hati kamu, aku akan tetap nunggu kamu disini” ucap imam.
Aku pun segera pulang ke rumah kakak ku, aku mengajak mama dan kakak ku untuk ikut menjengguk reef di kampungnya, aku juga bawa beberapa baju Karena aku akan tinggal disana untuk merawat reef.
Sesampainya di kampung, aku langsung menuju rumah sakit, ku masuki ruangannya, kulihat mertua ku menanggis sedih dengan keadaan reef yang semakin kritis, ternyata tak hanya aku yang menanggis, mama dan kakak aku pun ikut menanggis melihat suami ku reef yang terlihat sangat kurus dan tak berdaya sama sekali, “mama maafin kamu kok reef” ucap mamaku sambil mengusap lembut kepala suami ku, “kakak juga amaafin kamu reef” ucap kakak ku, lalu tibalah aku, ku jatuhkan tetes demi tetes airmataku di tangan reef, “aku maafin semua kesalahan kamu reef, aku gak bisa ngeliat kamu seperti ini,” ucap ku lirih sekali, ku lihat reef pun membuka matanya, dan menatap mataku dengan lemah, “aku ikhlas reef ngelepas kamu pergi, aku sayang banget sama kamu” ucap ku sambil mengecup punggung tangan suamiku, kulihat senyum indah di wajah reef, namun senyum itu perlahan memudar dan reef menghembuskan nafasnya yang terakhir di hadapanku, tangis ku pecah tak dapat menahan semuanya, isak tangis pun memenuhi ruangan ini, aku kecup bibir suami ku dengan lembut untuk terakhir kalinya. aku antar reef sampai ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Aku pun kembali ke Jakarta bersama keluarga, sebelum ku pulang, mertua ku bilang, “vika, maafin reef ya” ucap mama mertua ku, aku pun hanya mengangguk pelan, kulihat mama ku dan mertua ku saling berpelukan sedih, ada tangis pula disana, namun bagiku itulah airmata pengikhlasan. Ketika aku kembali ke Jakarta, aku masih saja sedih dengan apa yang terjadi pada ku kini, tapi aku coba kuat tabah dan ikhlas.

Kamis, 06 Agustus 2015

salahku ??

Aku yang memintamu pergi ... aku yang menyuruhmu untuk jauh .. kini ... aku yang merasa hilang dirimu.. Aku yang berharap kau kembali ..
dahulu .........' kamu sangat menginginkan Aku ... kamu begitu mencintaiku ... tapi , aku menolak keras ... Aku begitu tak peduli dengan mu ...
kini Aku merasakannya ... merindumu yg sudah tak peduli ... mencintai kau yg tlah pergi.. mengharapkan kau yg telah berbahagia dengannya ..

entahlah !!

Aku yang menginginkan kau bahagia dengannya ..
Aku yang berharap engkau menemukan kenyamanan dengannya ..
Aku pula yang memaksamu mengenalnya ...
dan aku pula yg merasa pilu ...

Aku bahagia melihat kau tersenyum...
Aku senang melihat kau tertawa ....
tapi aku tak munafikan hati ,
Aku tidak suka melihat senyummu bukan untukku..
melihat tawamu yg bukan karena ku. Aku tidak suka !!

tapi apa yg harus ku perbuat?
apa Aku harus merusak senyum indahmu ?
apa Aku harus mengikuti ego ku ,??
datang diantara kalian dan merusak semuanya??
ahh ,, aku tidak sejahat itu ...

abaikan saja aku ..
anggap saja Aku batu yang tak bernyawa ...
anggap saja aku tak pernah ada di hidupmu yg penuh cinta ...

Jumat, 19 Juni 2015

UNTUK (Calon) imam ku ..

UNTUK (Calon) imam ku ..

sayang....
terkadang aku iri melihat mereka yang
tak memerlukan waktu lama untuk
saling menyempurnakan agama ..
dalam usia muda , terlihat sangat
bahagia dalam balutan cinta ....
tersenyum bahagia dalam ikatan suci pernikahan..
tertawa riang dalam mahligai indah 2 pasang anak manusia..
berbagi beban dan jalan hidup yg tak selalu mudah ...

Aku tahu , berkah Allah turun kepada mereka
yang senantiasa menjaga kehormatan dirinya...

sementara aku ???
Aku harus menunggu sekian lama untuk di pertemukan denganmu..
menahan rasa rindu kepada sosok yg akan menjadi imamku ..
seseorang yang tertakdir menjadi milik ku ...

entahlah sayang ...
mungkin tuhan sedang mempersiapkan
kita menjadi hamba yg sabar dan ikhlas ..
dan mengajarkan kita menjadi manusia
Yg pintar mensyukuri apa yang telah dan akan kita punya .
khatam tentang apa itu sebenarnya hakikat mencinta.
kuat untuk menghadapi kondisi seburuk apapun itu yg kelak akan
menghantam biduk rumahtangga kita..

sayang ...
merayu nya (Allah) agar segera di pertemukan denganmu itu tidaklah mudah..
sering kali aku menukar airmata ku dengan keyakinan
bahwa kamu adalah kado terindah dari tuhan si dunia dan jannah ...

sayang ....
jangan kau curigai tuhan ketikaa doa kita belum terkabulkan,
karena ku tahu , kita menyakini hal yang sama, bahwa
akan datang awal yang terbaik dari yang baik
bagi mereka yang senantiasa percaya kepadanya ...

dari aku , masa depanmu yang siang ini
sisi romantisnya terbangkitkan karena melihat
foto-foto pernikahan sahabat dekat ...

Minggu, 05 April 2015

love story (Salkalsa Pradillah) 1

entahlah aku harus mulai menulis darimana ..
aku menyukai laki-laki itu , bahkan aku mencintainya ..
kadang aku taj habis fikir dengan mereka yg sering mencemooh ku..
mengatakan bahwa apa yang aku pilih adalah salah ..
entah dia tau darimanaa pilihan ku salah , mereka terlalu asik mengusik hidupku ..
ya mungkin cinta ku ini aneh , tidak seperti anak remaja lainnya ,
aku mencintai seorang pria yang berusia jauh diatas aku ..
lantas apa itu sebuah kehinaan ? apa itu sebuah aib yg aarus aku tutupi ??
aku dan dia pantas merasaakan cinta toh ?
lalu darimana salahnya ? kita tidak melibatkan kalian dalam hubungan ini ..
tapi mengapa kalian berkata seolah-olah kalian tau segalanya ..
aku mencintainya , dia pun mencintaiku .. ..
tidak pernah aku mengeluh malu ketika mereka berkata :
"itu om kamu ?" "itu bokap lo?" "yakin mau nerusin hubungan ini?"
"awas nanti di mainin loh" "lo kan masih muda, kok mau si?" “lo ga malu ?”..
dan masih banyak lagi perkataan lainnya , aku tidak pernah mempersalahkan perkataan itu,
kalian hanya terlalu mengurusi aku toh ? haha .. kisah klasik .
buat apa aku malu untuk pilihan ku sendiri ?
aku juga punya kekurangan , dan mungkin saja priaku mendapat pertanyaan yg sma dengan aku ..teman2nya keberatan jika dia bersama aku karena kekuranganku ..
apa aku harus meninggalkannya hanya karena kekurangannya ?
sedangkan dia mempertahankanku dengan segala kekuranganku ?
apa aku harus seegois itu ? menyakiti seseorang yang tlah sabar mengerti kurang ku ?
lantas setelah aku berbicara seperti ini , kalian hanya menertawakan ku ,
menganggap bahwa omongan ku ini semacam lelucon sebelum tidur .. dan kalian menyuruh aku tidur agar kelak aku terbangun dengan pemikiran yang baru ...
tentu tidak !
ini bukan hanya sekedar mimpi , ini kisah dalam hidupku yang aku jalani tanpa merepotkan kalian ..
hidup ini akan tersa indah jika kita mampu menikmati apa yang kita miliki .. jangan terlalu sibuk mengurusi hidup orang lain yang belum tentu kamu lebih baik darinya .

Kamis, 29 Januari 2015

Salkalsa end story

Tak pernah aku terfikir akan berada dalam situasi seperti ini..  mencintai seseorang yang jauh lebih dewasa dari aku, memang bukan hal yang salah,  hanya saja sifatnya yang slalu membuatku merasa salah,  salah telah jatuh hati padanya. Aku memilihnya bukan karena tidak ada pilihan lain atau tidak bisa mendapatkan yg lain, tapi karena aku tak tau kenapa aku bisa senyaman ini ketika bersamanya.  Namun kenyamanan ini seperti di permainkan,  dia seolah-olah tidak menganggap hubungan ini, ia selalu menanggap hubungan ini tdak penting hingga ia begitu menyepelekan hubungan ini. Bahkan ia tidak tahu betapa tersiksanya aku saat ia pergi tanpa kabar, hilang bgtu saja dan kembali lagi. Dia tidak tahu sakitnya aku dengan cemoohan orang sekitar ku karena aku memilih dia, dia tidak tahu rasanya hati yang ditentang abis-abisan dan dia tidak tahu aku membela mati-matian untuk hubungan ini, sedangkan ia seperti mati-matian ingin menghilangkan rasa ini.. 
Aku tidak mengerti apa yg sebenarnya terjadi,  aku bisa berada pada kisah serumit ini !! ..
Bahkan aku sendiri tidak tahu apa yang tengah aku rasakan,  aku ingin pergi,  aku pengen bebas berlari kesana kemari dengan seseorang yang tetap mengawasiku..  tapi dia pun enggan aku ajak berlari mengitari poros bumi,  ia terlalu sibuk dan terlalu asik dengan kehidupannya.
Aku lelah,  aku cape!!  Aku rasa harus kita hentikan perjalanan yang memilukan hati ini, mungkin bagi dia tidak terjadi apa-apa,  tapi bagi ku hati ini telah hancur dan hilang bersama tetesan hujan yang mengalir dan membasahi pipi ini.
Kita harus berjalan masing-masing kini, aku dengan kehidupan ku dan kamu dengan kehidupan mu..  aku berharap kelak kau akan temukan yg terbaik yang bisa lebih mengerti kamu , dan rela ga dianggap!! 
*salkalsa end story* :'(

Minggu, 25 Januari 2015

Sabtu, 24 Januari 2015

Sayap sayap kecil

bagaimana jika seseorang yang kamu cintai saat ini sedang memperhatikan wanita lain di depan mu ?
wanita itu tak lain adalah sahabat mu sendiri ,
sedangkan ia tak pernah sebegitu khawatirnya kepada kamu ...

apa aku salah jika aku merasa cemburu ?
apa aku salah bila aku irii ??
aku ini kekasihmu yang katamu adalah malaikat dalam ruang gelapmu ,
lantas apa kamu kurang memiliki 1 malaikat ?
apa kamu butuh malaikat2 lainnya ?
lalu aku ini apa ?
malaikat yang sudah tidak berguna ?
lalu dengan keadaan seperti ini apa aku harus tetap mempertahankan posisiku sebagai malaikat rapuh yang slalu tak kau anggap keberadaannya ?
dimana kamu ketika sayap-sayap ku terluka ?
dimana kamu saat aku membutuhkan seseorang untuk membatuku terbang ??
kenapa harus manusia lain yang merengkuh ku disaat aku benar-benar kehilangan sayap ku ?
kenapa kamu malah menyentuh malaikat lain ?
apa kau ingin menghancurkan sebelah sayapnya juga ?
seperti yang kau lakukan kepadaku ??
jangan  ..
malaikat itu sahabat ku ,
jangan lukai dia seperti yang kau lakukan padaku ,
aku tak sanggup melihat airmatanya jatuh karena manusia yang aku cintai ..

cukup aku yang akan bermandikan airmata ..
mungkin kini memang harus aku pergi mencari sayap-sayap patahku dan bersiap terbang kembali ..