Jumat, 06 Mei 2016

kembali membangkitkan kenangan lalu ..

Kembali bertatap setelah sekian lama kita sibuk menata hati kembali , setelah kita berusaha saling menjauh berlari menghindari kenyataan yang sulit untuk kita terima. Dan kita kembali bertemu setelah aku tidak mampu untuk menahan rindu yang terus bergejolak menyebut namamu.
Aku kembali merasa bahagia melihat senyum mu kembali menggembang dihadapan ku, hingga aku sulit mengatur nafas saat itu , detak jantung ku berdetak lebih cepat . aku nervous !!! pertemuan kita kemarin benar-benar  membuat seluruh rasa yang sudah ku kubur memberontak keluar dari pertahanan hatiku. Ingin memelukmu kembali seperti dahulu, pelukan mu yang selalu membuatku tenang dari segala risau , tapi aku sadar diri aku tak mungkin memperlakukan dirimu seperti saat itu , aku sadar diri aku bukan lagi perempuan yang kau harapkan hadiri di dalam tidur malam mu, aku sadar bukan aku wanita yang kau ingini menemani malam dinginmu.

Sakit memang ketika aku memilih untuk menghidupkan kenangan kita kembali, kenangan  kita yang aku matikan dengan paksa dan menimbulkan luka yang cukup membuat mata ini menahan pedih.
Berbincang dengan mu adalah sesuatu yang aku ragukan , tapi kini itu semua terwujud , kita berbincang-bincang banyak tentang hidup kita , hmm maksud ku hidup kamu dan hidup ku . kamu tertawa begitu lepas dan tersenyum bahagia di hadapan ku, walaupun aku bukan alasan senyum mu itu , tapi melihat kau tersenyum dengan indah mampu melumpuhkan urat syarafku , aku lemah dengan senyuman itu . terus ku pandangi wajahmu yang malam itu begitu ceria , entahlah engkau sedang bercerita apa , aku tidak terlalu mendengarkan , aku hanya focus pada dirimu saja. Memperhatikan setiap detail ciptaan tuhan yang indah pada dirimu.
Matamu senyummu wajahmu masih sama seperti dahulu saat kau genggam tangan ku dan kau berkata “aku sayang kamu” , ya semuanya masih tetap sama , mengesankan !! memandang wajahmu jauh lebih dalam dari sebelumnya , aku menyesal . kamu tahu aku menyesal telah meninggalkanmu , aku ingin kembali. Atau sekiranya kamu tidak ingin kembali , biarkan lah aku tetap mencntaimu dalam diam ku, biarkan aku tetap merindu mu di malam sepi ku.
Ketika aku memandangmu , kau berkata “jangan pandang aku seperti itu” dengan wajah yang tampak kesal , dan aku hanya tertawa medengarnya . apa aku salah memandang seseorang yang tidak mungkin bisa aku lihat setiap saat ? bahkan mungkin ini adalah terakhir aku bisa menatap senyuman itu ?? ku mohon jangan minta aku untuk menghentikan segala fantasi ini, karena aku sedang sangat merindukan fase-fase kebersamaan kita dahulu .


Kamu … aku rindu …..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar