Kembali bertatap setelah sekian lama kita sibuk menata hati
kembali , setelah kita berusaha saling menjauh berlari menghindari kenyataan
yang sulit untuk kita terima. Dan kita kembali bertemu setelah aku tidak mampu
untuk menahan rindu yang terus bergejolak menyebut namamu.
Aku kembali merasa bahagia melihat senyum mu kembali
menggembang dihadapan ku, hingga aku sulit mengatur nafas saat itu , detak jantung
ku berdetak lebih cepat . aku nervous !!! pertemuan kita kemarin benar-benar membuat seluruh rasa yang sudah ku kubur
memberontak keluar dari pertahanan hatiku. Ingin memelukmu kembali seperti
dahulu, pelukan mu yang selalu membuatku tenang dari segala risau , tapi aku
sadar diri aku tak mungkin memperlakukan dirimu seperti saat itu , aku sadar
diri aku bukan lagi perempuan yang kau harapkan hadiri di dalam tidur malam mu,
aku sadar bukan aku wanita yang kau ingini menemani malam dinginmu.
Sakit memang ketika aku memilih untuk menghidupkan kenangan
kita kembali, kenangan kita yang aku
matikan dengan paksa dan menimbulkan luka yang cukup membuat mata ini menahan
pedih.
Berbincang dengan mu adalah sesuatu yang aku ragukan , tapi
kini itu semua terwujud , kita berbincang-bincang banyak tentang hidup kita ,
hmm maksud ku hidup kamu dan hidup ku . kamu tertawa begitu lepas dan tersenyum
bahagia di hadapan ku, walaupun aku bukan alasan senyum mu itu , tapi melihat
kau tersenyum dengan indah mampu melumpuhkan urat syarafku , aku lemah dengan
senyuman itu . terus ku pandangi wajahmu yang malam itu begitu ceria , entahlah
engkau sedang bercerita apa , aku tidak terlalu mendengarkan , aku hanya focus pada
dirimu saja. Memperhatikan setiap detail ciptaan tuhan yang indah pada dirimu.
Matamu senyummu wajahmu masih sama seperti dahulu saat kau
genggam tangan ku dan kau berkata “aku sayang kamu” , ya semuanya masih tetap
sama , mengesankan !! memandang wajahmu jauh lebih dalam dari sebelumnya , aku
menyesal . kamu tahu aku menyesal telah meninggalkanmu , aku ingin kembali. Atau
sekiranya kamu tidak ingin kembali , biarkan lah aku tetap mencntaimu dalam
diam ku, biarkan aku tetap merindu mu di malam sepi ku.
Ketika aku memandangmu , kau berkata “jangan pandang aku
seperti itu” dengan wajah yang tampak kesal , dan aku hanya tertawa medengarnya
. apa aku salah memandang seseorang yang tidak mungkin bisa aku lihat setiap
saat ? bahkan mungkin ini adalah terakhir aku bisa menatap senyuman itu ?? ku
mohon jangan minta aku untuk menghentikan segala fantasi ini, karena aku sedang
sangat merindukan fase-fase kebersamaan kita dahulu .
Kamu … aku rindu …..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar